Lihat Semua
Orang Yang Mungkin Anda Kenal
hitam dan putih
di suatu ruang, tinggallah sang hitam
dia sendirian, meringkuk
sejuta pikiran membebani isi kepalanya
bahkan untuk menatap ke atas pun ia tak berani
masa sudah banyak berlalu
sejak terakhir kali dia melihat cahaya
sampai saat ini pun
dia masih tidak yakin akan dapat melihatnya kembali
di suatu ruang lain, tinggallah sang putih
dia sendirian, terduduk
tidak berpikir apa-apa, namun tidak kosong
sebilas senyum selalu menghiasi bibirnya
masa memang sudah banyak berlalu
bukannya tak pernah terluka
hanya saja setiap noda yang singgah
dia lewatkan begitu saja dalam kantung yang tak pernah dibuka kembali
dan diantara ruang hitam dan putih
hanya dibatasi oleh sebuah cermin
dimana akhirnya mata mereka bertemu
dan saling menatap satu sama lain
masa baru dimulai
sang hitam mulai berani mendongak
meskipun takut, dia sedang menyimpan sebuah rasa
rasa yang sudah lama ia lupa
seperti perasaan dia terhadap cahaya
rindu.
sang putih tetap tersenyum
dia mulai mengulurkan tangannya
menyentuh permukaan cermin
berusaha mengerti perasaan aneh yang menyelimuti
ingin mengetahui.
Sang hitam merangkak perlahan mendekati cermin
berusaha menyambut tangan sang putih
dia berusaha menyingkirkan perasaan ragu
dan seketika tangan mereka bersatu
saat itulah perubahan terjadi
dunia sang hitam perlahan terobek sedikit celah
dimana secercah cahaya berhasil memasuki
dan semakin lama robekan tersebut semakin banyak dan lebar
di lain sisi, dunia sang putih pun berubah
berawal dari tetes-tetes tinta hitam, yang perlahan mulai membasahi lantai
dan membentuk genangan yang pekat
sang hitam sudah terpikat oleh sang putih
dia masih ragu, namun tak kunjung ingin melepaskan mata dan tatapannya
sang putih pun bukannya tak tahu dunianya terancam
namun ia tidak pernah ragu akan perasaannya
hingga pada akhirnya, disaat kerancuan semakin dalam dan tak terjelaskan
mereka melangkah semakin mendekati cermin
dimana kemudian masuk ke dalamnya,
dan melebur….
meninggalkan ruangan mereka sebelumnya yang kini telah kosong. http://existlovers.blogspot.com
di suatu ruang, tinggallah sang hitam
dia sendirian, meringkuk
sejuta pikiran membebani isi kepalanya
bahkan untuk menatap ke atas pun ia tak berani
masa sudah banyak berlalu
sejak terakhir kali dia melihat cahaya
sampai saat ini pun
dia masih tidak yakin akan dapat melihatnya kembali
di suatu ruang lain, tinggallah sang putih
dia sendirian, terduduk
tidak berpikir apa-apa, namun tidak kosong
sebilas senyum selalu menghiasi bibirnya
masa memang sudah banyak berlalu
bukannya tak pernah terluka
hanya saja setiap noda yang singgah
dia lewatkan begitu saja dalam kantung yang tak pernah dibuka kembali
dan diantara ruang hitam dan putih
hanya dibatasi oleh sebuah cermin
dimana akhirnya mata mereka bertemu
dan saling menatap satu sama lain
masa baru dimulai
sang hitam mulai berani mendongak
meskipun takut, dia sedang menyimpan sebuah rasa
rasa yang sudah lama ia lupa
seperti perasaan dia terhadap cahaya
rindu.
sang putih tetap tersenyum
dia mulai mengulurkan tangannya
menyentuh permukaan cermin
berusaha mengerti perasaan aneh yang menyelimuti
ingin mengetahui.
Sang hitam merangkak perlahan mendekati cermin
berusaha menyambut tangan sang putih
dia berusaha menyingkirkan perasaan ragu
dan seketika tangan mereka bersatu
saat itulah perubahan terjadi
dunia sang hitam perlahan terobek sedikit celah
dimana secercah cahaya berhasil memasuki
dan semakin lama robekan tersebut semakin banyak dan lebar
di lain sisi, dunia sang putih pun berubah
berawal dari tetes-tetes tinta hitam, yang perlahan mulai membasahi lantai
dan membentuk genangan yang pekat
sang hitam sudah terpikat oleh sang putih
dia masih ragu, namun tak kunjung ingin melepaskan mata dan tatapannya
sang putih pun bukannya tak tahu dunianya terancam
namun ia tidak pernah ragu akan perasaannya
hingga pada akhirnya, disaat kerancuan semakin dalam dan tak terjelaskan
mereka melangkah semakin mendekati cermin
dimana kemudian masuk ke dalamnya,
dan melebur….
meninggalkan ruangan mereka sebelumnya yang kini telah kosong. http://existlovers.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar